Generasi Dua: PALAPA-B
Menghadapi berakhirnya masa pakai PALAPA-A1 dan A2, masing-masing pada tahun 1983 dan 1984, maka sejak tahun 1979 telah dimulai perancangan untuk menggantikan satelit-satelit PALAPA-A tersebut. Han ini dimaksudkan untuk menjaga kesinambungan operasi sistem PALAPA. Kemampuan satelit generasi kedua ini dirancang berdasarkan pada perkiraan kebutuhan telekomunikasi domestik, yakni PERUMTEL (sekarang menjadi PT TELKOM), TVRI (lembaga penyiaran), bagi keperluan Pemerintah serta kebutuhan negara-negara ASEAN yang didasarkan atas hasil Kelompok Kerja para ahli teknis dan ekonomi ASEAN pada tahun 1978.
Dengan daya cakup serta kemampuan teknis yang ditingkatkan-apabila PALAPA-A1 hanya ditujukan untuk wilayah Indonesia belaka-maka PALAPA B mampu menjangkau seluruh kawasan ASEAN. Dalam hal kapasitas, PALAPA B dibangun untuk memiliki 24 transponder, dua kali lipat dari PALAPA A. Satelit-satelit PALAPA B diletakkan di lokasi yang baru dan lebih baik demi memperkecil interferensi: 108 derajat Timur, 103 derajat Timur dan 118 derajat Timur.
PALAPA B1 diluncurkan pada bulan Juni 1983 dengan menggunakan Space Transportation System (STS) Challenger dan berhasil diletakkan di posisi orbit 180 derajat Bujur Timur. PALAPA B1 memang dibuat untuk penggunaan internal PERUMTEL. PALAPA B2 gagal diluncurkan kedalam orbit karena mengalami masalah dengan motor penyulut perigee. Untuk menggantikan PALAPA B2, PALAPA B2P segera dibuat dan diluncurkan pada tahun 1987. Satelit ini dipergunakan untuk disewakan kepada pihak ke 3 (baik dari dalam negeri maupun luar negeri). PALAPA B2P ditempatkan pada 113 derajat Timur.
Satelit PALAPA B2 berhasil diselamatkan melalui operasi khusus suatu penerbangan pesawat ulang alik dan kemudian diperbaiki. Peluncuran ulang PALAPA B2 (kemudian dinamakan B2R) terjadi pada tahun 1990 untuk menggantikan PALAPA B1. PALAPA B1 kemudian dijual kepada PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) untuk bisnis satelit mereka. Seiring dengan perkembangan pasar, pada tahun 1992 TELKOM meluncurkan PALAPA B4 yang diletakkan di 188 derajat Bujur Timur untuk mengamodokasikan permintaan akan sirkuit satelit yang terus berkembang di kawasan ASEAN.



Post a Comment