Sejenak aq duduk di persimpangan, berbincang dengan seorang anak jalanan, lelah nampak di raut mukanya, seharian mengais rejeki dari berjualan suara. Hari itu nampak cerah, banyak anak muda mudi berpasang-pasangan, yah memang hari itu hari Sabtu malam Minggu, malam panjang yang dihabiskan oleh banyak insan untuk memadu kasih. Tak kusangka pembicaraan kami berlanjut, dia bercerita, memang tidak ada manusia di dunia ini yang mau dilahirkan dalam kondisi tidak punya, coba lihat mobil-mobil mewah yang lalu lalang, memandang kami seolah kami tak berharga, andai kami bisa, kami ingin berteriak kepada Tuhan, Apakah ini keadilan? Kami sama manusia ciptaan Mu Tuhan, tapi kenapa kami dalam kondisi seperti ini. Dia nampak memicingkan mata, “SILAU...!!!” ucapnya keras. Tak banyak yang bisa mereka lakukan saat duduk dipinggir jalan dan “sengaja” memang mobil-mobil menyorot mereka, seraya berkata “ Dasar Anak Jalanan”. Dari hati kecilku berpikir, kami tahu mobil anda mahal, mewah dan kami tahu anda sebagai pemilik mobil seakan “menyombongkan” diri dengan memainkan lampu mobil anda, tapi ingat semua itu hanya milik Tuhan, Ya Tuhan yang memiliki semuanya. Bahkan anda bisa merasa seperti Anak-Anak Jalanan ini saat Tuhan mulai murka kepada anda. Hanya satu pinta mereka, TOLONG HARGAI KAMI, TUNDUKKAN SOROT LAMPU MOBIL ANDA, SEAKAN MENGANGKAT HARGA DIRI ANDA SEBAGAI ORANG KAYA. Ya Tuhan beri para pemilik mobil kerendahan hati, kasihan jiwa ini melihat Anak-Anak Jalanan silau oleh ulah sombong mereka. Aku tidak banyak berharap tulisanku di baca oleh mereka si Pemilik mobil, tapi aku sangat berharap mereka mau mengerti dan menghargai keberadaan Anak-Anak Jalanan. Thanks.
By: Khoirul Anwar
Post a Comment